Home » » Langkah Awal Berjalan Menuju Kepada Alloh

Langkah Awal Berjalan Menuju Kepada Alloh

Written By Admin Tuesday, January 3, 2017 - 8:39 AM WIB | 1 Komentar

Wahai saudaraku...

Kita telah masuk babak awal melangkah memasuki tahun baru, dimana merupakan langkah awal perbaikan diri dari tahun sebelumnya, karena dengan bergantinya tahun maka semakin berkurang umur kita dan semakin dekat perjanjian dengan Malaikat “Sang Pencabut Nyawa” dan semua pasti akan dimintai pertangungan jawab, maka persiapkan diri kita dengan sebaik-baiknya.
Ingat saudaraku…!!!
Sukses atau tidaknya tergantung diawal melangkah, maka barang siapa yang melangkah diawal cemerlang maka cemerlang pula di akhir perjalanan kita menuju kepada Alloh.
"Man asyroqot bidayatuhu asyroqot nihayatuhu” (Al Hikam - Syeikh Ibnu Athoilah)
Maka sebagai langkah awal kesuksesan kita harus tahu siapakah diri kita? dan siapa yang kita sembah?
Ingat saudaraku…!!! kita ini adalah hamba, dan hamba itu adalah ciptaan, dan ciptaan itu asalnya tidak ada, bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa.
Seperti roti, roti mustahil ada kalau tidak ada yang membuat, begitupula manusia mustahil ada kalau tidak ada yang menciptakan, maka seharusnya hamba sadar bahwa dirinya adalah "CIPTAAN".
Kata “CIPTAAN” merupakan kunci awal mengenal jati diri, siapakah sesungguhnya diri ini!
Maka dari itu saudaraku..
Hamba tetaplah hamba, tidak mungkin HAMBA menjadi TUHAN, dan tidak mungkin TUHAN menjadi HAMBA!
Maka ketika manusia merasa bisa, merasa kuat, merasa hidup, dsb sesungguhnya ia dholim tidak menempatkan pada tempatnya, karena manusia adalah ciptaan, dan yang mempunyai sifat bisa, kuat, hidup dsb itu hanya milik Alloh SWT.
Inilah yang membuat perjalanan kita menuju kepada Alloh gagal, karena tidak tahu siapakah yang kita sembah!
Padahal kita setiap hari telah berjanji didalam sholat: “Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Alloh!”
Pertanyaannya, jangankan ibadah untuk Alloh, kenal dengan siapa yang kita sembah itupun kita tidak tahu!
Kenapa tidak tahu? Karena hati kita kotor, penuh dengan hijab, penuh dengan sifat AKU, sehingga kita tidak kenal dengan siapa yang kita sembah.
Maka untuk mengenal Alloh mutlak jiwa harus dibersihkan dari penyakit-penyakit hati yang berupa iri, dengki, hasud, ghibah, anamimah, terutama ananiyah, dimana penyakit ananiyah (AKU) ini sudah menyebar kedalam sendi-sendi kehidupan, sehingga manusia tidak mengenal dirinya sehingga dia mengaku sebagai TUHAN!
Inilah musuh utama bagi umat manusia yang menjadikan kita tidak kenal dengan Alloh SWT, penyakit yang sangat ganas yaitu “PENYAKIT AKU” (aku mampu, aku kuasa, aku alim, aku kaya, aku mulia, dsb).
Ingat…!!! Alloh sangat murka ketika sifatnya disekutukan dengan makhluk
Maka ketika kita berjalan menuju kepada Alloh, hati harus NOL dari perasaan mampu, kuasa, alim, kaya, mulia dsb.
Perasaan ini harus dilatih… dimanapun dan kapanpun berada!
INGAT…!!! TAKABUR PALING HALUS KETIKA HAMBA HILANG PERASAAN NOL DAN RENDAH
Maka berjalanlah diatas “KERENDAHAN” sebagai hamba, dan “TENGGELAMKAN” diri kita kedalam samudera keesaanNya sebagai makhluk yang diciptakan.
Perbanyak mujahadah… perbanyak sholawat… perbanyak Yaa Sayyidii Yaa Rosulullooh… tentunya bukan hanya lahir yang bermujahadah dan bersholawat akan tetapi hati harus dilibatkan, karena itu adalah kabel penghubung perjalanan kita menuju kepada Alloh SWT.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
 "Ya Tuhan Kami, Kami telah Menganiaya diri Kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni Kami dan memberi rahmat kepada Kami, niscaya pastilah Kami Termasuk orang-orang yang merugi." (QS. Al A'raaf : 23)
------------------------------------------------------------
Catatan kelam perjalanan “Al Fakir” yang hina
Dalam Bumi Kerendahan, 3 Januari 2017

“Hidup Sekali Harus Berarti”
  
Sebarkan:

1 comments :