Home » » Hidup Sekali Harus Berarti

Hidup Sekali Harus Berarti

Written By Admin Friday, January 1, 2016 - 9:44 AM WIB | 0 Komentar

Sadarlah wahai saudaraku…!!!
Bahagianya dengan pergantian tahun sesungguhnya semakin dekat masa kontrak kita didunia, karena kita akan pulang dan kita akan meneruskan perjalanan yang sangat jauh, namun sudahkah kita membawa bekal untuk perjalanan yang sangat jauh itu?
Ingat…!!!
Seseorang yang divonis dan dihukum mati, semakin dekat dengan hari pengeksekusian, ia tidak bisa makan dengan nikmat dan tidak bisa tidur nyenyak, semakin tidak berdaya, semakin banyak menangis, semakin menyesali perbuatannya, bertaubat dihadapan Tuhannya, karena sadar sebentar lagi ia akan menemui Tuhannya untuk mempertanggungjawabkan apa yang telah ia perbuat.
Bagaimana dengan diri kita wahai saudaraku…???
Perjanjian itu akan segera datang dan pasti akan tiba, tapi kita lupa dengan semua itu, menganggap didunia ini adalah segala-galanya ; kemulyaan, kekayaan, jabatan, kekeramatan, semua pasti akan dimintai pertanggungjawaban.
Maka jangan lengah dan masa bodoh!
Persiapkanlah dengan sebaik-baiknya, bersihkan hati, sucikan jiwa dari virus-virus “ANANIYAH”, merasa mampu, merasa mulya, merasa terhormat, merasa kaya, merasa alim, merasa berkuasa, karena semuanya itu adalah milih Alloh!
“LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA BILLAH”
Kita sebagai makhluq, sebagai hamba jangan merasa mampu, jangan merasa bisa, jangan merasa berkuasa.
“SEKALI MERASA AKU, PUTUS SUDAH PERJALAN KITA MENUJU KEPADA ALLOH”
Ingat hukum medan magnet…!!!
“KUTUB POSITIF PASTI AKAN BERTEMU DENGAN KUTUB NEGATIF, BEGITUPULA SEBALIKNYA KUTUB NEGATIF PASTI AKAN BERTEMU DENGAN KUTUB POSITIF, MUSTAHIL KUTUB POSITIF AKAN BERTEMU DENGAN KUTUB POSITIF, DAN MUSTAHIL JUGA KUTUB NEGATIF AKAN BERTEMU DENGAN KUTUB NEGATIF”
Maka posisikanlah diri kita dihadapan Alloh dengan posisi negatif artinya jangan pernah sekali-kali memiliki perasaan “AKU” (aku mampu, aku kuat, aku kuasa, aku kaya, aku alim, aku terhormat, aku mulya), karena posisi positif hanya dimiliki oleh Alloh.
Dan ketika kita ada diposisi positif maka otomatis tertarik dengan posisi negatif, artinya saat itu posisi kita di wilayah “IBLIS”, karena merasa mampu, merasa bisa, merasa mulya, merasa alim, merasa kuasa, yang menjadikan “IBLIS” terlempar dari syurganya Alloh (ana khoiru minhu).
Ingat wahai saudaraku…!!!
Wajar manusia sebagai hamba ingin mendatangi Tuannya.
Wajar manusia mendekati Tuannya  dengan membawa "hadiah".
Ketika  hamba datang dengan membawa ilmunya, percuma! karena Dia Maha Berilmu.
Ketika hamba mendekat dgn membawa kekuasaan,  percuma! karena Dia Maha Kuasa.
Ketika hamba merayu dengan kekayaannya, percuma! karena Dia Maha Pemberi nan Kaya Raya
Seorang hamba tidak mungkin membawa kesempurnaan ketika hendak mendatangi Tuannya, karena sudah Dia memiliki semua itu
Karenanya, hendaklah hamba mendatangi Tuannya dengan membawa kefakiran, kerendahan hati, kehinaan, dan kelemahannya.
Karena
semua ini "tidak dimiliki" oleh Sang Tuan.
Mari kita songsong tahun ini dengan kerendahan hati dan penuh harap padaNya
Hidup sekali harus berarti, kita akan pulan harus bersih dan suci!

Salam menggapai ridhoNya

Catatan kelam Al Fakir yang hina, dalam bumi kerendahan
1 Januari 2016


Sebarkan:

0 comments :

Post a Comment