Home » » Ketika Manusia Berbondong-Bondong Mencari Kebahagiaan Semu!

Ketika Manusia Berbondong-Bondong Mencari Kebahagiaan Semu!

Written By Admin Monday, April 29, 2013 - 2:31 PM WIB | 0 Komentar

 

Semua orang mencari kebahagiaan dan ingin menjadi bahagia, sehingga tidak jarang banyak cara yang dilalui untuk mendapatkan sebuah kebahagiaan.

Akan tetapi tidak semua orang tahu jalan untuk mendapatkan kebahagiaan, kebahagiaan yang sejati bukanlah kemewahan, kesuksesan dan gebyarnya dunia karena semuanya itu adalah kebahagiaan yang semu, cepat lambat pasti akan kita tinggal bersama jasad terkuburnya didalam tanah!

Maka kebahagiaan yang hakiki dan abadi itu ialah kembalinya hamba kepada "Sang Pencipta", apapun ciptaan harus kembali kepada "Sang Pencipta", sedangkan orang yang mempunyai akal yang sempurna ia akan mencari kebahagiaan yang hakiki bukan kebahagiaan yang semu yang sebentar lagi dunia yang ia miliki bahkan jasadnya sendiri akan ia ditinggalkan.

Inilah fenomena keanehan di akhir zaman ini, mencari kebahagiaan bungkus (jasad) akan tetapi kebahagiaan isi (roh) tidak pernah kita perhatikan!

Kalau kebahagiaan jasad adalah kebanggaan memamerkan kekayaannya, memamerkan intelektualitasnya, memamerkan ketampanan dan kecantikannya, memamerkan kesuksesannya, dan lain sebagainya.

Akan tetapi berbeda dengan kebahagiaan roh yang ia banggakan malah kerendahan, kebodohan dan kepapahannya karena ia menyadari bahwa dirinya adalah makhluk yang diciptakan, sehingga "aku" didalam dirinya (aku pandai, aku alim, aku kaya, aku cantik, aku tampan, aku terhormat, aku berkuasa, aku pembimbing, aku mulia, dan sebagainya) itu tiada, akhirnya ia sadar bahwa dirinya bukanlah apa-apa dan bukan siapa-siapa (NOL dari pengakuan)!

“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.” (QS. 20. Thaahaa [20]: 14)

Ingat...!!!

Semakin tinggi kedudukan manusia semakin keatas keakuannya!

Semakin mulia kedudukan manusia semakin tinggi keakuannya!

Semakin hebat kedudukan manusia semakin besar keakuannya!

Lalu bagaimanakah metode dan cara untuk menghancurkan perasaan "aku" yang sudah mengakar sangat dalam dihati kita?

Hanya 2 metode :

Pertama, sebagai manusia bahwa manusia adalah tempat salah dan dosa (innal insana ladholumun kaffar) sehingga perasaan rendah-serendah rendahnya ia tancapkan dihati yang paling dalam sehingga tiada kebanggaan didalam dirinya.

Dan yang kedua sebagai makhuk ciptaaan  hakikatnya ia tidak mempunyai daya dan kekuatan "LAA HAWLA WA LAA QUWWATA ILLA BILLAH" sehingga timbul perasaan tidak mampu, dan NOL tidak merasa ada pengakuan!

Semoga Allah melimpahkan kebahagiaan, rahmat, taufik, hidayah serta menjauhkan dari penyakit merasa "AKU" didalam hati kita semua....

Amin....

-----------------------------------------------------

Catatan kelam perjalanan "Si Fakir" yang hina

Dalam bumi kerendahan, 29 April 2013

(AlamHikmah.org - Hidup Sekali Harus Berarti)

Sebarkan:

0 comments :

Post a Comment