Masih terngiang jelas kata-kata itu ketika "Sang Prof" berbisik lirih dihapadanku:
Anakku, Ingat-ingatlah filosofi “TEBU”, selamanya tebu tidak akan mengeluarkan sari tebunya sebelum digiling dan diperas
Kamu harus kuat anakku..!!!
Ujian, hujatan, fitnaan, kemiskinan, kerendahan, dan tangisan adalah sumber dari segala hikmah, maka pandanglah orang lain sebaik-baik manusia, dan pandanglah dirimu sejelek-jelek manusia.
Jadikanlah air mata kerendahan sebagai pencuci jiwamu...
.
Catatan Perjalanan "Si Fakir" yang hina
Dalam Bumi kerendahan, 20 Desember 2011
0 comments :
Post a Comment