Tidak akan lama lagi, kita akan masuk dalam “Episode Terakhir” dalam
kehidupan ini ujungnya hancur ditelan bumi! Tidak
peduli apakah dia adalah si cantik, si kaya, si pangkat, semua tiada arti karena semuanya
harus hancur!
Episode terakhir, yang dulu gagah yang dulu disanjung ujungnya
jasad sudah membeku, ujungnya jasad ini sudah tidak ada aliran darah, dimana jantung yang berdetak telah berhenti.
Episode terakhir, tidak ada kehidupan yang mewah, tidak ada kenangan indah karena semuanya akan melupakan dan meninggalkan
kita terbaring lurus diatas batu nisan. Si kaya tidak akan dikenang lagi! Si mulya tidak akan
dikenang lagi! Si konglomerat sudah tidak
dikenang lagi!
Episode terakhir tahu-tahu si
cantik, si kaya, si pangkat ternyata
bersama-sama diangkat masuk kedalam tanah
dimana asalnya dari tanah kembali ke tanah, semua akan lepas kembali ke
tanah, kulit, akan terkelupas, kuku-kuku yang ada ditangan, termasuk tangan dan
kaki kita akan lepas.
Episode terakhir perut yang dipenuhi barang haram akan meledak
berlumuran dengan darah hitam berbau
sangat busuk, dan semuanya dimakan belatung dan
ulat-ulat ditanah.
Episode terakhir dalam kehidupan manusia adalah kehancuran!
Masa-masa indah yang ia kenang semuanya tiada lagi bahkan menjadi
beban!
Saat itu manusia tiada arti didalam episode terakhir tersebut!
Renungkanlah… Renungkanlah… saat ini akan menimpa kita semua…
Maka berbenahlah… persiapkanlah… untuk menyongsong kehidupan yang
kedua.. yang selama-lamanya tiada batas! Karena setiap yang berjiwa akan merasakan mati!
Kita mati harus syahid! kita akan kembali kepada Alloh! Di ujung
kehidupan kita harus kenal… kita harus ma’rifat
kepada Alloh! Kita akan pulang jangan sesat dijalan.
Ingat kesempatan hanya sekali,
jangan menyesal! Kita berjalan melalui waktu, jangan sia-siakan!
Demi waktu... Teruslah melangkah
dan berjalan dibumi kerendahan!
Lepaskan kebanggaan… lepaskan keakuan… karena semua akan hancur dalam
kehidupan episode yang terakhir sebagai
manusia, dimana jasad harus kembali kedalam tanah Karena manusia asalnya
dari tanah kembali ke tanah. Latih
perasaan rendah… latih perasaan hina… latih perasaan tiada kemampuan dan daya
karena kita akan mati kembali kepadaNya.
Hidup
sekali harus berarti! Kita pulang jangan sesat
dijalan
****
Catatan Kelam Perjalanan "Al Fakir" yang hina
Dalam Bumi Kerendahan, 21 Februari 2018
0 comments :
Post a Comment