Ketika metode NOL pertama kali disampaikan oleh Beliau, diri ini masih sangat buta sehingga kami tidak memahami apa makna dari metode NOL itu, bahkan banyak rekan-rekanku yang ahli di bidang filsafat maupun yang mempelajari ilmu tasawuf tidak mampu untuk memahaminya.
Ketika kutanya tentang masalah NOL, Beliau Sang Prof hanya menjawab: "Seberapa kuantitas dan kualitas mujahadahmu nak? Karena engkau tidak akan mampu mengurai ilmu batiniah kecuali dengan hidayahNya. Mujahadahlah karena mujahadah adalah kunci hidayah!"
Sang Prof menyadari metode NOL untuk saat ini mungkin sulit untuk diterima tapi untuk 20 - 30 tahun yang akan datang metode ini sangat mudah untuk diterima, sebab karakter anak-anak kita butuhnya serba ingin instan bahkan ilmu agama sekalipun.
Sang Prof juga berpesan:
Jika kau tahu anakku, NOL merupakan metode sangat dahsyat yang ada didalam Al Quran untuk menemukan Sang Penguasa Sejati, tapi sayang kita masih belum mampu untuk menggali dan menemukan metode tersebut padahal sudah jelas ada dalam Al Quran, bahkan Sang Muallif RA sebagai guru sang Prof sering mendawuhkan
LAA MAUJUDA ILLALLAH (Artinya tiada yang wujud, NOL selain Allah)
INNAKA MAYYITUN WAINNAHUM MAYYITUN (Artinya sesungguhnya kita mati (NOL) dan semua adalah mati (NOL) artinya hanya Allah lah yang hidup yang tiada sekutu bagiNya)
Kesimpulannya siapun yang tidak merasakan NOL berarti masih dalam kubangan syirik. Siapapun orangnya……!!!!
Lalu bagaimana dengan diri kita…???? Mengapa wahai saudaraku kita tidak menyadari dengan metode NOL tersebut?
Ingat! waktu akan berlalu sampai kita menemui perjanjian untuk bertemu kepada yang Maha Ada (Allah SWT).
.
Catatan kelam perjalanan hidup “Si Fakir” yang hina
Dalam bumi kerendahan, 15 Maret 2012
.
NB: Episode Selanjutnya "Wawancara ekslusif dengan Sang Prof mengenai siapa, dimana, kenapa, bagaimana, dan apa konsep metode Nol itu?"
0 comments :
Post a Comment