Saudaraku...
Beberapa hari
yang lalu kita telah memasuki hari kemerdekaan, yang mana Indonesia dijajah oleh belanda selama 350 tahun ditambah
3,5 tahun dijajah oleh jepang,
Banyak pahlawan gugur dimedan juang rela mengorbankan harta dan nyawanya demi
untuk kemerdekaan negara kesatuan republik Indonesia. Dimana kemerdekaan
ini merupakan sebuah anugerah dari
Alloh yang patut untuk kita syukuri yang dirasakan
oleh kita semua.
Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami
akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu kufur (mengingkari nikmat-Ku),
maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih”. (Al-Quran Al-Karim Surah Ibrahim
[14]: ayat 7)
Maka dari itu
dengan peringatan 17 agustus ini diharapankan benar-benar mendapatkan hikmah
dibalik kemerdekaan yang menjadikan
kita semakin bersyukur kepada Alloh SWT.
Ingat wahai saudaraku...
Dahulu belanda dan jepang menjajah negara
Indonesia mengakibatkan rakyat sengsara sehingga banyak terjadi kemiskinan,
keterbelakangan dan kebodohan dimana-mana, setelah merdeka ada penjajah-penjajah yang lebih hebat daripada
belanda dan jepang, penjajah tersebut
menyerang lewat hati manusia sehingga menimbulkan sifat anarkisme, sifat iri
dengki, sifat hasud, sifat merasa baik, sifat dendam, riya' dan lain
sebagainya, sehingga manusia
lupa dengan kemanusiaannya, tidak tahu dengan bangsanya, tidak tahu dengan
sesama agama, maka tunggu
hancurnya peradaban bangsa indonesia ini. tak peduli indonesia kaya sumber daya
alam, pembangunan dimana-mana tapi apabila penjajah didalamnya belum ditaklukan
maka indonesia, dunia ini seperti rumah sakit indah dilihat, mewah dipandang
tapi isi nya sakit!
Rasulullah Saw
pernah bersabda :
“Datang kepada Rasulullah orang-orang yang
baru selesai berperang. Lalu Rasulullah berkata: “Kalian menuju kepada tujuan
yang terbaik. Kalian menuju dari jihad yang lebih kecil kepada jihad yang lebih
besar.” Mereka bertanya: “Apa itu jihad yang lebih besar?” Nabi menjawab:
“Perjuangan seorang hamba melawan hawa nafsunya (aku)”
A’da aduwwika nafsukalladzi bainna jambaika
(“Musuhmu yang paling kuat itu ada didalam dirimu sendiri”)
Musuh itu
seperti halnya penyakit, sedangkan penyakit ada 2 yaitu penyakit lahir dan penyakit
batin dan yang paling parah adalah penyakit batin, ketika orang terkena gagal
ginjal atau kanker darah dibading dengan penyakit kulit lebih mudah penyembuhan
penyakit kulit daripada penyakit gagal ginjal atau kanker.
Dan ternyata
bangsa Indonesia butuh obat dan terapi untuk menangkal penyakit yang ada
didalam, karena yang diserang itu bukan kepintarannya, bukan kekayaannya akan
tetapi yang diserang adalah karakter bangsa dimana Indonesia terkenal dengan
adat ketimuran yang berketuhanan yang maha esa.
Akan tetapi
ketika bangsa Indonesia ini di jajah oleh penjajah yang bernama nafsu jangan
ditanya bangsa yang pandai, bangsa yang berilmu pengetahuan dan teknologi tetap
akan menjadi bangsa yang anarkis, karena ilmu pengetahuan, agama hanya selimut
belaka, akan tetapi bangsa tetap menjadi anarkis
Apakah sejauh
ini pergeseran karakter bangsa Indonesia?
Kita perhatikan
keadaan alam, pernahkan singa
membunuh anaknya? atau sebaliknya anak singa membunuh induknya? Pernahkan singa membantai kelompoknya sendiri? Ternyata sebuas-buas singa tidak pernah anak membunuh
ibunya, apalagi ibu memakan anaknya bahkan membantai dengan kelompoknya.
Tapi bagaimana
dengan manusia yang mempunyai akal dan pikiran???
Fenomena yang terjadi sekarang, ibu membunuh anak sebaliknya anak membantai
ibunya, bahkan saudara seagama, sebangsa, saling bunuh membunuh dan saling membantai.
Inilah fenomena ketika jiwa
yang dijajah, menjadikan manusia
lebih buas daripada singa, makanya kita tidak ada jaminan, kita harus mandiri
bisa lepas dari penjajah dirinya sendiri, walaupun kita memeluk agama khususnya
agama islam, tidak ada jaminan karena al-quran itu adalah hidayah akan tetapi apabila hati terjajah oleh
nafsu al-quran hanya tinggal
bacaanya saja, seperti syair yang dilantunkan oleh Almarhum Gus Dur.
“Akeh
kang apal qur’an haditse, seneng ngafirke marang liyani, kafire dewe dak
digatekke, yen isih kotor ati akale”
Banyak
yang hafal qur’an-hadits,
akan tetapi suka mengkafirkan kepada lainnya, kafirnya sendiri tidak
diperhatikan, kalau masih kotor hati dan akalnya
Sesama agama
tidak rukun, bahkan saling mengkafirkan dan menghujat karena manusia sudah
terjajah oleh dirinya sendiri yang lebih
hebat daripada Belanda dan Jepang, maka tunggulah saat hancurnya bangsa ini
kalau satu sama lain merasa benar dan saling menyalahkan
Maka dari itu
mari saudaraku di dalam kemerdekaan ini marilah kita berperang, dan mengusir
penjajah berperang dari sifat AKU (ANANIYAH) yang didalam esensi batin kita!
STOP MERASA BENAR DAN SALING
MENYALAHKAN…!!! Kalau tidak tunggulah hancurnya bangsa dan
dunia ini karena manusia merasa benar dan merasa baik menjadikan manusia mengaku sebagai TUHAN! Karena yang benar dan baik adalah mutlak sifat
dari TUHAN!
Sedangkan
rukunnya bangsa ketika ia bisa bercermin atas dirinya sendiri bukan melihat
cerminnya orang lain, sehingga ia mengenal kelemahannya, tahu dengan cacat dan
salahnya sendiri, sehingga ketika tahu dengan kesalahan dan cacatnya mohon maaf
(halal bihalal), maka hakekat halal bihalal itu bersihnya hati menyadari bahwa
kita penuh salah dan dosa sehingga tidak ada kebencian dan dendam, inilah bibit
persatuan dan kesatuan yang menjadikan manusia berkarakter.
Dan ketika
manusia tidak bisa berkaca kepada dirinya sendiri, maka manusia akan menjadi
manusia “adigang adigung adiguna”,
semena-mena terhadap sesama sehingga mengandalkan kekuatannya, jabatannya,
serta kepandaiannya, dan inilah bibit-bibit tuhan-tuhan baru dibumi ini, maka
tunggulah kekacauan negara. Inilah krisis karakter bangsa Indonesia jauh dari
adat ketimuran.
Maka dari itu
mari saudaraku didalam kemerdekaan ini marilah kita berperang, dan mengusir
penjajah (hawa nafsu), berperang dari sifat AKU (ANANIYAH) yang didalam esensi
batin kita!
Marilah kita
tanamkan sifat tauhid dan kerendahan untuk melawan imprialisme hawa nafsu
kita. karena berperang melawan 1
imprialisme hawa nafsu itu lebih berat dari pada berperang melawan 1000 Iblis.
Salam Perjuangan Fafirru Ilallooh....
Ditulis oleh :
Muhammad Haris Hidayatulloh - Tim Alam Hikmah
0 comments :
Post a Comment