Home » » "AROFAH" Refleksi Menemukan Jati Diri (Bag 2)

"AROFAH" Refleksi Menemukan Jati Diri (Bag 2)

Written By Admin Sunday, September 11, 2016 - 9:41 AM WIB | 0 Komentar


Assalaamu 'Alaikum Wr. Wb.

Saudaraku jamaah haji yang berbahagia...

Tibalah saatnya pertemuan hamba-hamba ALLAH yang dipilih di padang Arofah.

Ingat...! kita hamba yang lemah yang hina dan penuh dosa mendapat karunia yang agung sebagai tamu ALLAH SWT.

Alangkah hinanya diri ini bersimpuh keharibaanNYA yang Maha Suci dan Maha Luhur.

Saudaraku tahukah siapakah diri ini...???

Kita asalnya tidak ada, bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa.

Siapakah yang mewujudkan kita...???

Renungkanlah sebagai bekal untuk menghadap kepadaNYA.

Saudaraku... kita sebagai tamu Sang Pencipta!

Ingat...!!! kita harus lebur dalam IRODATNYA, harus menyadari bahwa diri ini tiada arti dihadapanNYA, rendah, hina dan penuh dosa tiada nilai sedikitpun.

Ingat...!!! kita dihadapanNYA... harus "NOL" dan "RENDAH", tidak boleh mengandalkan dan menjagakan apa-apa selain DIA.

Jangan tertipu dengan ibadah kita... haji kita... sholat kita... ilmu kita... karena semuanya itu adalah milikNYA.

Saudaraku...

Kesempatan hanya sesaat, bersihkan hati, sucikan jiwa untuk menghadap Tuhan Yang Maha Kuasa.
Buang sifat aku, sifat-sifat tercela, jangan ada sedikitpun persaan baik dan perasan mampu...

Menangislah karena kerendahan... menangislah karena kita penuh dosa... hidup kita senantiasa menyakiti ALLAH, semua adalah milikNYA, tapi semuanya kita aku, alangkah sombongnya diri kita ini.

Sadarlah wahai saudaraku... Arofah artinya KENAL (sadar/ma'rifat).

Kita diperkenankan bertemu di Arofah.

Man arofa nafsahu faqod arofa robbahu

(siapa yg mengenal dirinya sungguh akan mengenal Tuhannya)

Inilah hakikat WUKUF di Arofah bagi jamaah haji.

Maka jadilah hamba yang "NOL" dan "RENDAH", tiada kemampuan dan kekuatan.
Selamat saudaraku, karena belum tentu ada kesempatan lagi...

Jadilah hamba yang senantiasa bersyukur, menangislah dihadapanNYA.

Nabi Adam pun menangis dengan keras di padang Arofah, bahkan RASULALLAH SAW menangis penuh keharuan di padang Arofah.

Bagaimana dengan diri kita wahai saudaraku...???

Kita hamba yang penuh dosa dan banyak berbuat maksiat, sering menyakiti kedua orang tua kita, bahkan penuh noda dalam kehidupan ini.

Bertaubatlah... menangislah... karena kita adalah tamu ALLAH Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Maka jangan ada perasaan baik, perasaan suci, perasaan mampu dan kuat walaupun satu dzarroh.
Tanamkanlah kerendahan dan kehinaan dihadapanNYA.

Semoga bermanfaat.

LABBAIK ALLAHUMMA LABBAIK, LABBAIKA LAA SYARIIKALAKA LABBAIK INNAL HAMDA WAN NI’MATA LAKA WAL MULKA LAA SYARIIKALAKA….

Wassalaamu alaikum.

"Hidup Sekali Harus Berarti"

Mohon sebarkan pesan ini apabila bermanfaat

-------------

Catatan perjalanan Al Fakir yang hina

Dalam bumi kerendahan, 11 September 2016

"Hidup Sekali Harus Berarti"

"AROFAH" Refleksi Menemukan Jati Diri (Bag 1)

Sebarkan:

0 comments :

Post a Comment