Home » » Sepucuk Surat Cinta Buat Sang Kekasih

Sepucuk Surat Cinta Buat Sang Kekasih

Written By Admin Monday, October 20, 2014 - 12:41 PM WIB | 1 Komentar


DUHAI KEKASIH HATI… DUHAI JANTUNG JIWAKU…
YAA SAYYIDIII… YAA ROSULALLOH….
Pantaskah kusebut asmaMu yang agung
Sedangkan diri ini penuh dengan kemunafikan
Pantaskah diri ini mencintai PADUKA yang mulia
Sedangkan wajah ini kotor… penuh dengan dosa dan noda
DUHAI KEKASIH HATI… DUHAI JANTUNG JIWAKU…
YAA SAYYIDIII… YAA ROSULALLOH….
Pantaskah diri ini untuk bersimpuh dihadapan PADUKAyang mulia
Sedangkan mukaku hitam kelam penuh noda kekufuran dan kedholiman
Diri ini tiada berdaya karena terbelenggu nafsu yang ganas
Sehingga diri ini berjalan merangkak penuh beban
MUNGKINKAH HARAPAN INI AKAN SAMPAI KEPADA PADUKA…. YAA SAYYIDIII… YAA ROSULALLOH….
Duhai kekasih… terimalah secercah harapan dari hamba yang hina dan penuh dosa ini
Duhai kekasih… andaikan karena hina dan kotornya diri ini… sehingga kau palingkan mukaMu yang agung itu
Aku tetap mencari dan merindukan PADUKA yang mulia… duhai kekasihku… YAA SAYYIDIII… YAA ROSULALLOH….
Apa arti hidup ini tanpa Engkau disisiku duhai kekasih hati
Terasa hampa jiwa ini jika Kau palingkan mukaMu
Tegakah Engkau  duhai kekasih… jika diri ini hancur binasa
Dan tegakah Engkau duhai kekasih… jika diri ini kurus, kering kerontang karena menanggung rindu
Walaupun diri ini hancur karena cinta dan rindu yang membara ini
Maka ku tetap mencari dan menyebut asmaMu duhai kekasih hati YAA SAYYIDIII… YAA ROSULALLOH….
Andaikan diri ini jauh dari PADUKA… aku akan merangkak dan menjulurkan lidah untuk mendapatkan setetes syafaat dan cintamu YAA ROSUL….
DUHAI KEKASIH HATI… DUHAI JANTUNG JIWAKU…
Diri ini sangat menderita karena terbelenggu rasa cinta serta ingin bertemu dengan PADUKA
Dan jiwa ini hancur karena terbayang akan diriMu duhai kekasih hati…
Maka… Datanglah wahai kekasih dengan membawa setetes syafaat dan kecintaanMu…
Datanglah wahai kecintaanku dengan membawa setetes kasih sayangMu…
Kami tidak mampu untuk bergerak karena terbelenggu oleh rasa cinta ini
Kami tidak mampu untuk menghadap karena tertutup oleh rasa hina dan kerendahan
Tiada pantas diri ini bersimpuh untuk mendapatkan kasih sayangMu
Kami menyadari duhai YAA SAYYIDIII… YAA ROSULALLOH….
Walaupun muka ini tertutup dengan surban sutra putih dengan penuh misik yang harum
Tapi dibalik surban putih yang harum itu diri ini bukanlah manusia lagi
Ternyata aku adalah hamba yang kotor, bodoh dan penipu belaka
Diri ini penuh dengan lumpur kehinaan yang tiada pantas untuk mendapatkan kasih sayangMu
YAA SAYYIDIII… YAA ROSULALLOH….
Datanglah walau sesaat… duhai kekasih…
Datanglah walau sekejap… duhai belahan hati…
Walaupun hanya untuk penawar rindu di hati ini…
Rinduku mungkin tak pernah tersampaikan…
Cintaku tak mungkin akan terbalas…
Karena diri ini hina dan penuh dosa…
Diri ini berselimut dengan kerendahan…
Memang kami adalah orang yang munafik
Kami orang yang kufur tidak tahu diri
Apalagi mengharap cinta dari SANG KEKASIH yang sangat mulia dan dimuliakan oleh Allah Tuhan Semesta Alam…
Pantaskah cintaku untuk diterima…
Pantaskah rinduku untuk tersampaikan…
Walaupun airmata tumpah di dada ini…
Walaupun airmata membasahi sajadah panjang ini…
Walaupun tubuh ini berselimut dengan kemuliaan…
Walaupun kepala ini bermahkotakan dengan keindahan…
Tapi rindu ini takkan pernah sampai kepadaMu… YAA ROSUL
Karena diri ini terlalu kotor dan hina dan tak pantas berdekatan denganMu
Apalagi berjumpa mencium tangan PADUKA yang mulia…
Alangkah menjijikkan diri ini ketika dihadapanMu… YAA SAYYIDIII… YAA ROSULALLOH….
Andaikan ada ulat-ulat dan belatung-belatung didalam bangkai yang menjijikkan
Diri ini lebih menjijikkan dari ulat-ulat dan belatung-belatung itu
Karena diri ini terlalu hina YAA ROSUL
Karena diri ini terlalu rendah YAA ROSUL
YAA SAYYIDIII… YAA ROSULALLOH….
Andaikan suatu saat Engkau Kekasih, ada di tempat yang mulia sedangkan diri ini ditempat yang hina
Andaikan suatu saat Engkau PADUKA ada disurga yang tinggi sedangkan diri ini dineraka yang paling dalam…
Kami mengharap dengarkanlah rintihanku YAA SAYYIDIII… YAA ROSULALLOH…. YAA SAYYIDIII… YAA ROSULALLOH…. YAA SAYYIDIII… YAA ROSULALLOH…. Walaupun takkan bertemu lagi…
Terimalah YAA ROSUL… rintihan umatMu ini dan senyumlah duhai kekasih walaupun diri ini jauh dari PADUKA dan kenanglah diri ini duhai kekasih walaupun jauh dineraka yang paling dalam… karena masih ada seorang yang hina dan penuh dosa mencintai PADUKA walaupun si hina itu ada dineraka jahanam
Kenanglah… ingatlah…. Si hina yang penuh dosa ini, walaupun tempat kita berbeda yang mungkin takkan pernah untuk berjumpa
Setetes airmata kerinduan…  setetes airmata kecintaan… dan rintihan jiwa ini terimalah YAA ROSUL… sebagai kado dan hadiah untuk kekasih hati yang tak pernah terbalaskan…
Terimalah walaupun penuh kotor dan noda… syafaatilah diri ini… duhai kekasih
Andaikan kami hancur, aku tidak peduli dengan diri ini…
Kumohon cinta dan rindu ini sampai dihadapan PADUKAwalaupun PADUKA campakkan dan tidak PADUKA hiraukan…
Aku tetap cinta…. dan rindu padaMu… duhai jantung jiwaku YAA SAYYIDIII… YAA ROSULALLOH…. YAA SAYYIDIII… YAA ROSULALLOH…. YAA SAYYIDIII… YAA ROSULALLOH….
Kutulis sepucuk surat cinta sebagai pengobat rindu dan cinta diri yang hina ini kepada SANG KEKASIH HATI
--------
Alam Hikmah, 20 Oktober 2014
Al Fakir yang hina dari bumi kerendahan
 “Hidup Sekali Harus Berarti”

------------
Apabila teman-teman ingin mengisi rubrik "Surat Cinta Untuk Sang Kekasih" silahkan kirim via Email : admin@alamhikmah.org 


Sebarkan:

1 comments :