Siapa yang gandrung kepada yang di cinta, dia akan terus rindu dan dan ingin bertemu kepada yang di cinta!
Siapa yang gandrung dengan Sang Terkasih "Rasulullah SAW", dia akan terus bersholawat dan rindu ingin bertemu kepada yang Dikasih!
Begitupula yang gandrung kepada Allah Tuhan Sang Pencipta Alam, Si Hamba akan selalu tenggelam dalam "Samudera Tauhid" Nya sehingga ia terus minum dan minum air "Samudera Tauhid" Nya akhirnya ia mati dalam di dalam "Samudera Tauhid" Nya!
Dan pada saati ia "mati" tenggelam kedalam "Samudera Tauhid" Nya, ia tidak bisa bergerak melainkan Allah yang menggerakkan begitupula bernafas bahkan berkedipnya mata sekalipun! sehingga pada saat itu ia lebur, NOL, lepas tidak merasa apa-apa sehingga pandangannya hanya Allah! (ini pengetrapan didalam hati!)
Bohong ketika kita mengucap aku cinta Rasul, kita tidak pernah bersholawat dan bermujahadah!
Bohong ketika kira mengucap aku cinta Allah, tapi tidak tenggelam kedalam Samudera Tahuid"Nya, yang nampak hanya ke AKU an didalam dirinya!
Maka ...
Jangan pernah mengatakan aku cinta Rasul jika kita belum bersholawat dan bermujahadah disetiap waktu yang ada!
Jangan pernah cinta kepada Allah selagi kita belum mampu menenggelamkan diri kita dalam "Samudera Tauhid" Nya!
Lalu...
Sudahkah umur dan waktu ini kita korbankan untuk bersholawat bermujahadah, dan menyebut kekasih tercinta itu?
Sudahkah nafsu ANANIYAH kita lepaskan dari jiwa kita, sehingga masuk tenggelam kedalam "Samudera Tauhid" Nya?
Renungkan wahai saudara-saudaraku....!!!
(AN TUGHRIQONAA FII LUJJATI BAHRIL WAHDAH - Tenggelamkanlah kami didalam pusat dasar samudera ke-Esaan-MU)
------------------------------------------------------------
Catatan kelam perjalanan "Si Fakir" yang hina
Dalam Bumi Kerendahan, 17 Februari 2013
"AlamHikmah.org - Hidup Sekali Harus Berarti"
0 comments :
Post a Comment