Home » » Merindukan Figur dan Akhlaqul Karimah “Beliau Muallif Sholawat Wahidiyah RA” (2)

Merindukan Figur dan Akhlaqul Karimah “Beliau Muallif Sholawat Wahidiyah RA” (2)

Written By Admin Tuesday, November 6, 2012 - 8:01 AM WIB | 0 Komentar


WAHAI SAUDARAKU SEPERJUANGAN..!!!

Tak terasa kini usia perjuangan kesadaran "Sholawat Wahidiyah" sudah hampir 50 tahun, hampir separoh perjalanan, nostalgia suka duka didalam perjuangan inipun banyak kita lalui, dahulu kita punya banyak teman-teman dekat yang sama-sama ikut berjuang, kesana-kemari selalu bersama-sama dengan kita didalam perjuangan, tapi sekarang hampir semua satu persatu tidak ada lagi bersama-sama dengan kita, entah kemana, apa mungkin karena faktor ekonomi atau karena guncangan fitnah sehingga dia tidak lagi terlihat dengan kita untuk ikut berjuang mengajak umat masyarakat kembali sadar kehadirat ALLAH SWT di belakang beliau Mbah Yahi Ra.

Dan satu hal lagi yang tak mungkin bisa kita lupakan, dahulu semenjak yang terkasih belum terpanggil menghadap sang ILAAHI ROBBI "Hadrotul mukarrom SYAIKH KH. SAYYID ABDOEL MADJID MA'ROEF RA” kita semua mengalami sebuah zaman seakan-akan berada di dalam wilayah kekasih Tuhan, sehingga satu sama lain tak pernah ada kebencian dan permusuhan, karena di zaman itu kita semua tertanam didalam hati sifat-sifat kehambaan yang penuh dengan sifat kasih sayang, saling menghargai, saling merasa bukan apa-apa dan bukanlah siapa-siapa.

Air mata kerendahan jiwa di zaman itu bagaikan roh yang melekat dijasad, tak pernah lepas didalam jiwa setiap pengamal tatkala suluk ataupun disetiap arena mujahadah lebih-lebih ketika didalam acara mujahadah kubro, sehingga segala tingkah laku dan ucapan semua pengamal tak pernah ada yang mengandung fitnah meskipun ada sesekali perbedaan pendapat, namun tetap berada di jalur akhlaqul karimah karena semua persoalan tetap yang dipandang hanyalah Tuhan, sehingga dizaman itu semua pengamal saling mencari hikmah dan bukanlah fitnah atau saling unggul-mengunggulkan diri sendiri.

Sebab semua pengamal disaat itu bagaikan sebuah ranting yang terikat kuat penuh rasa persaudaraan perwujudan QOLBUN WAHID JASADUL WAHID, satu hati saling menuju kedamaian dan keselamatan, satu hati saling berlomba-lomba lari untuk mencapai satu tujuan hidup, menuju kepada yang Wajibul wujud AL HAQ, sehingga pada zaman itu sangat terlihat jelas sebuah perbedaan akhlak orang yang senantiasa membersihkan jiwanya dengan orang yang tidak mau tahu menahu dengan keadaan jiwanya.

MASIH INGATKAH NOSTALGIA TERINDAH ITU WAHAI SAUDARAKU...???

Mengapakah kini semuanya itu seakan-akan pudar, bagaikan debu yang mudah berhamburan oleh terpaan angin yang tiada penuh arti?

Bisakah kita wujudkan kembali nostalgia terindah itu diseparoh sisa-sisa perjuangan yang amat mulia ini?

Mengapa saudara kita begitu mudah melarikan diri keluar dari perjuangan, yang jelas-jelas nantinya bisa membawa dirinya kepada keselamatan dan kebahagiaan hidup didunia dan di akhirat kelak?

Prihatinkah kita...?

Atau malah acuh tak acuh masa bodoh dengan ini semua…?

Awas...!!! kalau kita masih masa bodoh dengan persoalan ini semua, jangan-jangan di separoh perjalanan lagi, kita sendiri yang nantinya tak terlihat lagi didalam perjuangan ini!

Ingatlah, militan dan pejuang-pejuang wahidiyah…!!! kita semua telah berjanji kepada Muallif Ra, untuk sanggup memperjuangkan dan menyiarkan WAHIDIYAH dan AJARANNYA sampai ke penjuru dunia ilaa yaumil qiyamah dan kita juga sanggup untuk memenuhi syarat yang di ajukan oleh Muallif Ra, yaitu berusaha agar jangan sampai ada fitnah ataupun segala perbuatan-perbuatan yang merugikan perjuangan, dan secepat mungkin untuk senantiasa berusaha merubah sikap-sikap yang terkecam yang tidak di ridhoi oleh ALLAH SWT.

###

MASIH INGATKAH WASIAT ITU WAHAI SAUDAURAKU...???

Ingkar kepada teman ataupun sahabat dekat kita, itu berat sekali kerugian yang kita terima,
apalagi kita ingkar kepada Muallif Ra, kekasih Tuhan yang berbaju JALLAB dan SALLAB!

###

WAHAI PEJUANG-PEJUANG SEJATI....!!!

Di tanganmulah perjuangan ini tetap berjiwa kehambaan dengan kokoh!

Di tanganmulah perjuangan ini bisa hancur hanya tinggal sebuah nama yang besar tapi tak memiliki jiwa!

Lahirnya pejuang kesadaran tapi batinnya bengis penuh dengan segala kefitnahan!

Tangan kanan memegang bendera kesadaran tapi tangan kiri masih senang berangkulan mesra dengan bendera iblis jauh dari akhlak Muallif Ra, yaitu masih merasa “AKU”!

Tak ada bedanya antara orang yang senantiasa bermujahadah membersihkan jiwanya dengan orang yang tak pernah bermujahadah membersihkan jiwanya!

Karena jiwa pengamal sudah tidak ada lagi cerminan figur sikap dan sifat akhlaqul karimah seperti Muallifnya yang mempunyai akhlaq yang lemah lembut, memaafkan, dan memohon ampunan dosa seluruh umat masyarakat kepada Allah walaupun ia sebagai jaminannya!

KAMI SANGAT RINDU DENGAN SOSOK ITU…!!!

********

YAA ALLAH YAA ROBBI..

Kami memohon kepada-MU Yaa ALLAH… hadirkan kembali sifat-sifat kehambaan yang dulu pernah hilang…

Andaikan masih ENGKAU dengar jeritan suara kami yang miskin penuh kekotoran dan kehinaan ini..

Andaikan masih ENGKAU terima buliran air mata kepalsuan ini….

Andaikan masih ENGKAU terima sujudnya orang munafik ini….

Tancapkanlah kedalam hati semua pengamal dan umat masyarakat, agar kami tiada lagi mendengar suara-suara yang sumbang yang berujung kepada kebencian dan permusuhan…

Dan andaikata perjuangan ini masih tetap terjaga barokahnya, maka jadikanlah kami semua sebagai pewaris-pewaris sifat dan akhlaqul karimah kekasih tercinta-MU, sehingga segala sifat-sifat keburukan dan rasa Keaku-akuan di dalam jiwa ini menjadi hancur karena berada didalam genggaman-MU...

Karena di separoh perjalanan ini kami masih belum bisa menjadi putra putri yang panjenengan harapkan…

YAA ROSULULLAH..

Masih pantaskah kami menitipkan diri kami yang miskin penuh kedholiman ini di atas pangkuan panjenengan...

Paduka basuh tubuhku yang penuh kekotoran, tapi setelah bersih justru kami menyalahgunakan kebersihan itu untuk senantiasa terus menerus melukai hati paduka..

Maafkan ummat-MU ini…

Syafaatilah kami..

YAA ALLAH... YAA ALLAH... YAA ALLAH...

Semuanya ada digenggaman-MU….

Aku bermohon limpahkan kasih saying-MU kepada semua makhluk

Dan teteskanlah ampunan-MU kepada saudara-saudara kami, keluarga dan ahliku, teman teman seperjuanganku dan kepada umat masyarakat jamial a’lamin…

Aku tidak peduli walaupun diri ini sebagai jaminannya…

YA RAHMAN...YA RAHIM.. perkenankanlah doa kami…

AMIN….

-----------------------------------------

Ditulis oleh : Omyang Jinggo (Kru Alam Hikmah)

Bangil - 6 November 2012

-----------------------------------------

Artikel sebelumnya

Merindukan Figur dan Akhlaqul Karimah “Beliau Muallif Sholawat Wahidiyah RA” (1)

Sebarkan:

0 comments :

Post a Comment