Home » » Tiada yang Membahayakan Ketika Hamba Dalam Genggaman Tuhan!

Tiada yang Membahayakan Ketika Hamba Dalam Genggaman Tuhan!

Written By Admin Sunday, October 28, 2012 - 6:45 AM WIB | 0 Komentar

Orang yang bersungguh-sungguh ingin qurb (dekat) kepada Tuhan, maka ia harus memperhatikan apa yang seharusnya diperhatikan, menjaga apa yang selalu di amalkan, serta selalu mengontrol dan menyertir kemana arah hatinya mengarah, sebab di dalam wilayah Kekasih Tuhan tidak ada perkataan yang sia-sia, dan tidak pula ada perkataan yang mengandung fitnah, karena yang terdengar hanyalah ucapan "QIILAN SALAMAN-SALAMAN" saling berkasih sayang satu sama lain, saling memberi keselamatan satu sama lain, tak pernah ada kepentingan untuk mementingkan keuntungan diri sendiri apalagi ingin menjatuhkan sesamanya hanya karna menuruti kemauan nafsu.

Wahai saudaraku seperjuangan...!!!

Apabila kita ingin hati kita mulus didalam perjalanan menuju wushul kesadaran kepada Tuhan, menuju kepada keimanan yang sejati, maka perhatikan gerak dan tingkah laku hati kita, jangan terpengaruh oleh suara-suara yang sumbang yang membuat kita timbul permusuhan, jangan sampai ada kebencian ataupun segala fitnah yang tumbuh didalam hati kita, karena semuanya itu merupakan musuh dan pengganjal bagi perjalanan rohani kita.

Dan sekali-kali Tuhan tidak akan pernah mempersilahkan seorang hamba untuk sowan dihadapan-NYA dengan membawa hati yang kotor dan hati yang masih didalam cengkeraman imprialis nafsu serta menjadi budak pengaruh dunia, maka mutlak bersihkan hati kita dari segala macam penyakit hati, Leburkan semuanya hingga sampai titik NOL (tidak ada pengakuan sama sekali) dan jangan pernah sekali-kali memelihara apabila didalam hati terpendam kebencian, su'udzon, ujub, riya', takabbur, dan segala macam kefitnahan yang membuat kita malah semakin jauh dari Tuhan.

Gali rahasia diri kita sendiri agar bisa menemukan dan mengenal siapa hakekat jati diri kita ini sebenarnya, karena semakin dalam kita mengenali siapa jati diri kita sebenarnya, semakin dalam pula keimanan kita kepada Tuhan, "MAN 'AROFA NAFSAHU FAQOD 'AROFA ROBBAHU - SIAPA YANG KENAL DENGAN DIRINYA MAKA IA PASTI KENAL DENGAN TUHANNYA”.

Ketahuilah wahai saudaraku...!!!

Bahwa didalam melintasi hidup ini hanya ada dua pilihan yang di tawarkan Tuhan kepada kita "SELAMAT" dan "CELAKA", dan kita tidak bisa menghindar dari kedua pilihan tersebut, mau tidak mau kita harus dipaksa memilih salah satu diantara kedua pilihan tersebut dan kita masing-masing di beri kemampuan untuk memilih satu diantara dua pilihan tersebut, "SELAMAT" atau Bahagia untuk selama-lamanya dan "CELAKA" atau sengsara untuk selama-lamanya!

"WAMAN SYAA'A FALYU'MIN WAMAN SYAA'A FALYAKFUR"

Maka barang siapa yang mau percaya, dan barang siapa yang mau kufur/ingkar, terserah...!!!

Wahai saudaraku...!!!

Sejenak kita bertanya.., siapakah orang yang selamat dan bahagia didalam hidup yang penuh tipu daya itu?

Disini ALLAH dengan tegas menjawab pertanyaan kita itu, yang termaktub didalam Al Quran Surah Ali-Imran [3] ayat 97:

"WAMAN DAKHOLAHU KAANA AAMINAN" - Barang siapa yang mau masuk ke maqom ibrahim (wilayah khilah/kekasih).

“KAANA AAMINAN” - Maka dia pasti aman/selamat (dunia dan akhirat).

Disini berarti dijelaskan barang siapa yang berada didalam kecintaan Tuhan, artinya; barang siapa yang berada didalam genggaman Tuhan, maka dia pasti aman, selamat dan menemui kesuksesan di dunia dan di akhirat kelak.

Untuk itu siapa saja yang ingin hatinya terbebas dari cengkeraman imprialis nafsu, dan mendapatkan kesuksesan dan keselamatan hidup di dunia dan di akhirat kelak maka mutlak posisikan hati kita untuk selalu NOL dan rendah serendah-rendahnya, maka kita senantiasa berada didalam genggaman Tuhan!

"MAA TAWAQQOFA MATHLABUUN ANTA THOOLIBUHU BIROBBIKA”

Tidak akan menemui jalan buntu dan tidak akan menemui hambatan lebih-lebih kegagalan ketika seseorang yang memperjuangkan apa yang dia perjuangkan, selama dia didalam memperjuangkan itu senantiasa berada didalam genggaman Tuhan, berdepe-depe penuh dengan kerendahan dan senantiasa mengarahkan hatinya untuk selalu fokus menggantungkan diri hanya kepada Tuhan.

Tapi sebaliknya..

“WALAA TAYASSARO MATHLABUUN ANTA THOOLIBUHU BINAFSIKA"

Tidak akan pernah mendapatkan kelancaran, dan senantiasa akan menemui jalan buntu, apabila didalam usaha apa yang di usahakan atau diperjuangkan itu hanya mengandalkan kemampuan atau kekuatannya sendiri tanpa berusaha untuk senantiasa berada didalam genggaman Tuhan, tanpa memohon pertolongan kepada Tuhan.

Untuk itu wahai saudaraku seperjuangan…!!!

Mari kita tingkatkan Mujahadah kita, dan selalu mengontrol hati kita, agar ALLAH memberikan hidayah-Nya kepada kita sehingga ajaran LILLAH-BILLAH, bisa tumbuh di hati kita dan hati kita senantiasa dalam suasana NOL dan rendah serendah-rendahnya.

Ingat...!!! nafas yang kita keluar masukkan itu merupakan perjalanan, untuk menemui batas waktu yang telah ditentukan Tuhan kepada diri kita!

Jangan berandai-andai bahwa hidup kita ini masih lama, dan kita masih bermain-main di atas dunia ini, tengoklah kejadian disana, yang masih anak-anak saja banyak yang meninggal apalagi yang sudah tua, yang sehat saja tahu-tahu meninggal apalagi yang sakit!

Untuk itu mumpung masih punya kesempatan, mumpung masih bisa memperbaiki keadaan, mari kita perbaiki akhlak kita, dan selalu berusaha menjadikan sisa-sisa umur kita ini, menjadi bermanfaat, berada didalam genggaman kecintaan Tuhan.

'AINAMAA TAKUWNUW YUDRIKKUMUL MAUTU WALAU KUNTUM FII BURUUJIIM-MUSYAYYADAH” (QS. An - Nisaa' [4] : 78)

“Dimanapun kamu berada kematian akan mendapatkanmu, kendatipun kamu berada didalam benteng yang tinggi lagi kokoh”

Sekali lagi wahai saudaraku seperjuangan...!!!

Mari kita muluskan perjalanan rohani kita, jangan sampai ada permusuhan, dan segala rasa keaku-akuan dan kefitnahan yang lain-lainnya, dan apabila kita mengaku mencintai Muallif Ra, maka seharusnya kita wajib dan berusaha untuk senantiasa meringankan beban tanggung jawab Muallif Ra, karena satu-satunya yang menjadi kebahagiaan Muallif Ra hanyalah satu, yaitu melihat dan menginginkan diri kita dan umat masyarakat sadar kepada ALLAH SWT yang Maha Esa, dan kembali kepada Akhlakul karimah sikap tingkah lahir dan batin yang baik.

wahai jiwa-jiwa yang masih tersimpan butiran-butiran cinta kepada Mualiif Ra….

Marilah kita berusaha untuk selalu membuat Muallif Ra tersenyum, tersenyum karena melihat didalam hati putra putrinya tidak ada rasa pengakuan sama sekali, terbebas dari semua dosa kesyirikan, karena semuanya adalah NOL, bukan apa-apa dan bukanlah siapa-siapa!

--------------------------------------------------------- 

(Ditulis Oleh Omyang Jinggo – Kru Alam Hikmah)

Sebarkan:

0 comments :

Post a Comment