Home » , , , » Menyibak Pintu Rahasia Kekuatan Tak Terbatas! (Part 3)

Menyibak Pintu Rahasia Kekuatan Tak Terbatas! (Part 3)

Written By Admin Friday, December 24, 2010 - 10:37 AM WIB | 1 Komentar

nol.jpgKalau ujung satu memiliki kekuatan yang tak terbatas begitu pula ujung satunya juga sama, memiliki kekuatan tak terbatas pula.kekuatan itulah yang terletak didalam rohani beliau Rosululloh Saw.


Dalam pertanyaan saya mengapa sekian hari, sekian bulan bahkan sekian tahun kita mengamalkan sholawat terutama dengan mengamalkan Sholawat Wahidiyah yang jelas guna, fungsi dan faedahnya adalah menjernihkan hati serta berfaedah untuk mencapai titik kesempurnaan manusia sehingga benar-benar nol tidak memiliki apa sehingga pada titik nol itu seorang hamba bisa menemukan Sang Pencipta, namun mengapa masih belum membekas dihati sanubari yang paling dalam bahkan timbul suatu PERMUSUHAN, timbul suatu PERPECAHAN, timbul suatu FITNAH, timbul suatu SUUDZON, merasa paling benar sendiri diantara kita ? Jujurlah,Tanyakan pada diri kita sendiri, kalau begitu apa yang salah ?


Lalu bagaimana metode untuk menimbulkan kekuatan agung tersebut ? apakah cukup dengan bermujahadah, sholat, puasa bahkan dengan tirakatan sekalipun ? (Renungan dasyat untuk menghilangkan hati penuh dengan keangkuhan)


Karena tidak ada yang dapat menuntun masuk ke dalam frekuensinya Nur Muhammad, tidak pula ada yang bisa menuntun ke frekuensinya sholawat, hanya sekedar simbolis bacaanya sholawatnya saja yang dibaca akan tetapi sholawatnya tidak mengkaitkan kekuatan yang tak terbatas didalam sholawat itu. Maka selamanya walaupun membaca kalimat "Yaa Sayyidii Yaa Rosulalloh" 11000 x setiap hari, ataupun membaca "Bismillahilarrahmanirrahim" 1 juta x, selamanya tidak akan muncul kekuatan dasyat didalam jiwa orang tersebut.


Kebetulan didalam sholawat wahidiyah ketika orang membaca dengan bimbingan lillah,billah, lirrosul birrosul, merasa hina, merasa banyak dosa sehingga timbullah perasaan nelangsa tidak jarang ketika bermujahadah membaca sholawat wahidiyah keluarlah buliran-buliran air mata dari pelupuk seorang hamba. Dan sementara bimbingan tersebut yang penulis tahu terdapat didalam ajaran wahidiyah saja, maka penulis menarik suatu kesimpulan bahwa sholawat wahidiyah adalah suatu penghantar, konduktor menuju rohaninya Rosululloh Saw.


Mungkin akan ada muncul sebuah pertanyaan didalam benak pembaca sekalian, kenapa wahidiyah muncul? apa visi dan misi wahidiyah? (lihat postingan Temukan Tuhan didalam Kemaksiatanmu!) dan bagaimana hubungannya dengan surat Al Maidah ayat 3 yang menjelaskan bahwa islam adalah agama yang sempurna?.


Surat Al Maidah ayat 3


"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu"



Perlu diketahui dengan bahasa yang disempurnakan itu berarti barang yang sudah sempurna tidak mungkin lagi untuk ditambahakan, akan tetapi Sayyidina Umar Umar Ibn al-Khattab sangat sedih dengan turunnya ayat tersebut.karena sebentar lagi Rosululloh akan meninggalkan umatnya dengan ajaran yang sempurna. Akan tetapi ketahuilah barang yang sempurna itu semakin lama akan berkurang kesempurnaannya itu. Dapat dicontohkan ketika kita membeli mobil dari dealer. Datang pasti dengan keadaan sempurna tanpa ada kerusakan sekalipun, akan tetapi hari bertambah hari, minggu bertambah minggu, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun. Mobil yang bagus itu tidak akan terlihat sebagus pertama kali kita membelinya.


Kalau di ibaratkan mobil rusak bisa dibawa ke bengkel begitu juga rumah yang rusak masih bisa direnovasi oleh tukang ahli bangunan, akan tetapi soal aqidah dan agama, kesempurnaan ini sudah berkurang, inilah Alloh akan mengangkat seorang kekasihnya untuk mengembalikan kesempurnaan bimbingan Rosululloh yang mana munculnya setiap ujung 100 tahun, sedangkan orang yang ditugaskan untuk mengembalikan kesempurnaan bimbingan yang sudah jauh dari tuntunan Rosululloh dan tidak merubah bimbingan aqidah dan syariat yang diajarkan oleh beliau Rosululloh Saw itulah yang disebut Ghoust/Mujjadid. Inilah fungsi Ghoust untuk merestorasi ajaran yang sempurna itu tampak sedia kala tanpa ada suatu tambahan apapun yang sudah diajarkan oleh beliau Rosululloh Saw.


Rosululloh Saw bersabda :


"Sesungguhnya Alloh membangkitkan bagi ummat Islam seorang mujaddid yang memperbaharui urusan agama (Islam) di setiap awal kurun".


"Alloh akan utus pada umat ini (umat Muhammad) di awal setiap 100 tahun seorang yang membaharui urusan agama"


Di antara ulama-ulama pemimpin golongan kebenaran, setiap 100 tahun akan muncul seorang ulama yang bergelar mujaddid. Ulama ini muncul di awal kurun Hijriah dan mengawali kebangkitan Islam di kurun tersebut.


Maka orang inilah yang bertanggung jawab penuh 100 tahun terhadap umat manusia untuk menghantarkan kedalam rohaninya Rosululloh sehingga sambung langsung terhadap sumber petunjuk Al-Quran, walaupun orang itu tidak bisa membaca Al-Qur'an tapi orang itu sudah masuk mengetrapkan isi kandungan Al-Qu'ran, pada saat itu jugalah otamatis dia behubungan dengan ujung satu ditangan Alloh.


Dan siapapun orang yang menggunakan kekuatan dasyat "Nur Muhammad" tidak ada kekuatan yang tidak akan terkalahkan, kekuatan OTAK pun akan hancur dengan kekuatan itu. apalagi kekuatan nuklir yang bersumber dari otak , doa lisan "Yaa Sayyidii Yaa Rosulalloh" inilah yang diramu serta dikemas secara praktis oleh beliau KH. Abdul Madjid Ma'roef R.A sebagai Muallif Sholawat Wahidiyah sebagai salah satu alternatif jalan menghantarkan rohani kita kepada frekuensi Nur Muhammad.


Akan tetapi dikala kita hanya membaca kalimat "Yaa Sayyidii Yaa Rosulalloh" sekedar keluar dari ucapan lisan, kekuatan yang agung itu niscaya tidak ada berfungsi. Maka mutlak kalimat ini hanya bisa dikonversi melalui kekuatan jiwa yang menjadi pusat kekuatan Nur Muhammad yang sangat dasyat dengan melalu metode praktis untuk menemukan titik pusat kekuatan tersebut. Metode Apa itu? Bagaimana metode itu bisa membangkitkan kekuatan yang tak terbatas itu? Bersambung.....




Sebarkan:

1 comments :

  1. Saya telah mengamalkan sholawat wahidiyah selama 14 thn,

    ReplyDelete