Home » , » Rintihan Jiwaku untuk Sang Terkasih

Rintihan Jiwaku untuk Sang Terkasih

Written By Admin Saturday, November 20, 2010 - 11:14 AM WIB | 0 Komentar

Rintihan Jiwaku untuk Sang Terkasih - Untuk ke dua kalinya beliau mengirimkan email kepada kami (alam hikmah), setelah email pertama yang beliau ceritakan tentang pengalaman bertemunya dengan Sang Terkasih , sekarang beliau menuliskan puisi tentang rintihan hatinya yang begitu memilukan, menyentuh dan menyayat hati bagi siapa saja yang membacanya. terlihat puisi yang di tulis ini melukiskan sangat jelas tentang perasaan yang ada di dalam kegundahan hatinya untuk selalu dekat dengan Sang Terkasih , untaian kata-kata yang ia rangkai begitu dasyat dan menggetarkan jiwa bak ombak bergulung penuh kemesraan didalam samudera kecintaan hakikinya.

Penulis tidak bisa berkata apa-apa, yang ada hanya sebuah harapan kelak para pejuang hati yang tangguh lahir untuk untuk memperjuangkan agama yang suci ini. Semoga Karya Agung ini tersimpan rapi dan menjadi hikmah sepanjang masa didalam kehidupan umat manusia. amin


Rintihan Jiwaku untuk Sang Terkasih


Dikeheningan jiwa, tak terasa menetes air mata di pipi ini
Sambil terucap lirih.. Ya Alloh, mengapa aku dihidupkan ?
Kalau hidup ini tanpa makna dan tiada arti
Mengapa aku dijadikan makhluk yang mulia ?
Kalau hidup ini hanya kuperuntukkan untuk nafsuku
Kucoba dan kucoba kutelusuri hidup ini tak jua temukan DIKAU
Sedangkan hidup ini hanya tinggal sesaat
Kemanakah aku mencariMu ya Tuhan….
Yaa Alloh, desah nafas ini tidak seperti dulu
Hidupku sudah dimakan usia, hanya tinggal menunggu ajal menjemput
Terlambatkah diri ini Ya Alloh ?
Curahkan RohmatMu kepada hamba yang hina ini
Aku buta, aku bisu, dan aku juga tuli
Kusebut asmaMu tapi lupa, kusembah Dikau tapi dengan kesombongan
Kupuji Dikau tapi dengan penuh kebohongan
Masihkah ada pintu kasih sayangMu untuk hamba yang tiada arti ini
Ya Alloh Engkau Rohman Rohim
Kulihat cahaya kesadaran menyelebungi jagad
Membawa Rohmat ke penjuru alam
Duhai Rohmatallil a'lamin
Duhai Rosulalloh….
Ya Sayyidi…. Ya Rosulalloh….
Sinarilah hamba yang dholim ini, biar tahu jalan dimana Engkau berada
Bawalah hamba yang hina ini agar ku tahu makna kehidupan ini
Tegakah Engkau wahai Paduka Rosul
Selama ini aku buta menjadi budak nafsu
Kusembah diriku, kupuja nafsuku
Raihlah tanganku Ya Rosul, walau sambil Kau tutup mata suci Paduka
Karena daku bukan manusia lagi
Ya Rohmatal lil a'lamin
Ya Sayyidi…. Ya Rosulalloh
Andaikan paduka mencapakkanku
dan andaikan Paduka ludahi wajah yang hina ini
Aku tetap adalah umatMu
Mengapa aku jadi begini, Ya Rosulalloh aku tidak perduli,
Walaupun aku ditempat kolong kehinaan yang paling hina
Walaupun paduka tidak mengenal hamba
Terimalah setetes air mata tulus dari lubuk hati umat yang hina ini
Kalau terpaksa daku harus berpisah selama-lamanya
Ijinkanlah daku menyebut asmaMu yang mulia itu
walaupun ada dineraka yang paling bawah
Duhai Pemimpinku Duhai Utusan Alloh
Ya Sayyidi… Ya Rosulalloh
Aku tak peduli sampai ajal menjemput dan sampai mata menutup
Kusebut asmamu Ya Habibi…. Ya Sayyidi Ya Rosulalloh
Perkenankan daku yang hina ini bersimpuh dihadapanmu
Ya Sayyidi.. Ya Rosulalloh


(Al Fakir yang Hina)


Sebarkan:

0 comments :

Post a Comment