Jumat malam (24 Oktober 2014), Tim Alam Hikmah tiba di bandara Ngurah Rai Denpasar-Bali untuk mengadakan agenda pembinaan selama 3 hari, saat itu dijemput oleh Bapak H. Yanto bersama dengan Bapak Rasyid sekeluarga diantar ke hotel di Denpasar untuk bersitirahat.
Ustad H. Yanto, Ibu Wiwin, Bapak Rasyid, Bapak KH. Muhammad Heru (pengasuh Alam Hikmah), Mas Haris (putra Beliau)
Materi Download :
Sore dilanjut acara ke rumah Ibu Khoiyimah dekat rumah Bapak Rasyid mengadakan doa dan tasyakuran bersama.
Tasyakuran keluarga di rumah Ibu Khoiyimah (Denpasar)
Malam hari dilanjut kerumah Bapak Sukardi di daerah Padangsambian sampai pukul 20.30 WIT, lanjut ada tamu yang sedang menunggu di rumah bapak Rasyid, Ustad Muji yang ingin berjumpa dengan Beliau, Alhamdulillah Beliau setia menunggu selama kurang lebih 2 jam.
Silaturahmi Tim Alam Hikmah ke rumah Bapak Sukardi (Padangsambian - Denpasar)
Setelah berjumpa, Ustad Muji bertanya tentang metode menghamba kepada Allah serta Bapak Rasyid bertanya tentang kenapa harus membaca “Yaa Sayyidi Yaa Rasululloh”, Alhamdulillah semua pertanyaan telah di jawab oleh Beliau dengan pemahaman yang sangat mudah dan materinya bisa didownload :
Materi Download :
Pendalaman dirumah Bapak Rasyid bersama Ustad Muji & Bang Heri
Beliau (KH. Muhammad Heru) menjabarkan pertanyaan dari Ustad Muji dengan skema
Keesokan harinya (Minggu, 26 Oktober 2014) Tim Alam mengadakan pendalaman dirumah Bang Heri di Desa Buduk - Kecamatan Dalung - Tabanan, yang dihadiri oleh teman fotografer, begitu antusiasnya teman-teman haus akan ilmu kesadaran
Bang Heri memimpin acara mujahadah & pendalaman kajian Alam Hikmah
Antusias peserta mengikuti acara pendalaman dirumah Bang Heri (Tabanan)
Kenang-kenangan foto bersama teman-teman Alam Hikmah di Bali
Kenang-kenangan foto bersama teman-teman Alam Hikmah Di Bali
Kenang-kenangan foto bersama Pak Mario bersama keluarga
Skema pendalaman kajian Alam Hikmah Pembahasan Bab “AKU” di rumah Bang Heri
Di akhir perjumpaan Beliau berpesan kepada teman-teman :
“Ingat…!!! hidup ada batasnya, yang kaya ataupun yang miskin, yang mulya atau terhina, semua akan ditinggal, Setinggi dan sejauh kita melangkah suatu saat pasti akan putus!, Sejauh kita berkiprah pasti akan terhenti!, Sejauh kita beraktifitas pasti ada ujungnya!, Sejauh kita melangkah pasti ada batasnya!, Semulya dan sekaya apapun kita ujungnya semua pasti akan ditinggal!
“Ingat kesempatan hidup hanya sekali! Maka hidup yang hanya sekali ini harus bisa berarti, selangkah yang kita tapak harus bisa berarti, seucap kata yang keluar dari lisan harus bisa berarti, sebait kata yang kita tulis harus bisa berarti!”
Semoga dipenghujung perjalanan hidup ini kita mendapat bimbingan, syafaat serta hidayah dari Allah sehingga ujung perjalanan hidup ini benar-benar bisa berarti menemukan jati diri bahwa diri kita bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa.
Download Materi :
Catatan Perjalanan "Al Fakir" yang hina
Bali, 24-27 Oktober 2014
"Hidup Sekali Harus Berarti"
Terimakasih.
ReplyDeletemaaf. Pak yg kajian d rumah bg heri gk bisa d donlot ?
Terimakasih pak
ReplyDelete