Sadarkah wahai saudaraku…!!!
Kita adalah makhluk yang diciptakan, diberi akal untuk berfikir
Mestinya dengan akal yang sempurna tahu bahwa semuanya ini adalah titipan, bukan milik kita, dan pasti berakhir
Tapi bagaimanakah dengan fenomena yang terjadi sekarang ini?
Semua manusia merasa memiliki, sehingga timbul pengakuan didalam dirinya “ini milikku, ini hartaku, ini penemuanku, ini ilmuku, ini jabatanku, ini keramatku, ini ibadahku, ini kemuliannku” sehingga muncullah penyakit “AKU” didalam dirinya.
Coba kita renungkan yang paling dalam…!!!
Hidup ini milikNYA, sebentar lagi kita akan pulang, tidak akan lama lagi.
Tapi anehnya kita terbuai dengan kenikmatan yang ada, seakan-akan hidup ini adalah milik kita, tidak sadar bahwa ada pergantian waktu dan hari esokpun pasti akan tiba, dan kita tidak tahu bahwa hari esok bukan milik kita lagi.
Bagaimana seandainya tiba-tiba malaikat Sang Pencabut nyawa hadir didepan kita seraya berkata “waktumu sudah habis dan hari ini adalah hari penjemputanmu!”
Apa jadinya ketika mati membawa perasaan “AKU” itu?
Apakah Allah tidak murka?
Apakah Allah tidak melaknat hambanya yang mempunyai sifat aku?
Apakah Allah akan mengasihi dan mengampuni orang yang mempunyai sifat aku?
Tentunya tidak, Allah akan sangat murka lebih murka daripada kita maksiat lahir
Karena dosa yang tidak pernah terhapus dan tidak pernah terampuni ialah menyekutukan DIA dengan segala sesuatu
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar” (QS. An Nisaa’ [4] : 48)
Ingat wahai saudaraku….!!!
Kita akan pulang jangan sampai sesat dijalan
Kembalikan semuanya itu, sebelum ajal menjemput
Ingatkah kisah iblis yang saat itu mendiami surga, jatuh terlempar hanya gara-gara sekali dia merasa aku, padahal di surga adalah kekal!
Iya hanya karena satu aku, seketika iblis dilaknat terlempar dari surga
Bagaimanakah dengan kita?
Berapa kali kita merasa memiliki?
Berapa kali kita merasa aku?
Kata filsafat jawa “Ora Milik Kok Di Aku?” (tidak memiliki kok di aku)
Ingat…!!! surga steril dari penyakit aku
Hanya orang-orang yang bertaqwa dan beriman yang akan masuk kesana
Yaitu orang yang tidak pernah merasa memiliki (NOL dari pengakuan)
Beliaupun berkali-kali berpesan kepada kami:
“Latihlah merasa rendah, merasa tidak mampu, dan merasa banyak berlumuran dosa, dan latihlah NOL bahwa kita bukan apa-apa, dan bukan siapa-siapa, karena itu yang akan menumbangkan bendera “AKU” didalam diri kita”
Maka Ingat… !!!
Hidup sekali harus berarti, hanya ada satu kesempatan, jangan sampai sesat dijalan
-------------------------------------------------------------
Catatan perjalanan hidup “Si Fakir” yang hina
Dalam Bumi kerendahan, 20 Oktober 2012
0 comments :
Post a Comment